بسم الله الرحمن الرحيم
Rosululloh, satu-satunya orang yang harus diikuti
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَاللهُ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ
Artinya : katakanlah “jika kamu mencintai Alloh, maka ikutilah aku. Pasti Alloh akan mencintaimu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu dan Alloh maha pengampun lagi maha penyayang”(Qs. Ali-imron(3):31)
Pada ayat tersebut Alloh memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw, untuk mengtakan kepada umatnya, bahwa jika ada manusia yang cinta kepada Alloh, maka ia harus mengikuti-nya (Nabi Muhammad), dan jika ada orang yang tidak mau mengikuti Nabi Muhammad, maka ia sebenarnya tidak cinta Alloh, walaupun ia merasa bahwa ia mencintai Alloh. Alloh juga berkata di dalam Alqur’an surat Al-ahzab (33) ayat 21, yaitu :
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُوْلِ اللهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللهَ وَالْيَوْمَ الاَخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيْرًا
Artinya : Sungguh-sungguh telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada diri Rosululloh yaitu bagi orang yang mengharapkan pertemuannya dengan Alloh dan hari akhir dan ia berdzikir yang banyak kepada Alloh
Itulah ayat-ayat Alloh yang menerangkan kepada kita, bahwa kita harus mengikuti Rosululloh saw.
Kalau kita lihat ayat di atas (Qs.3:31), maka jika ada orang yang mengikuti Rosululloh, pasti ia akan di cintai oleh Alloh dan akan diampuni dosa-dosanya, sebaliknya jika ada orang yang tidak mau mengikuti Rosululloh, maka ia tidak akan di cintai oleh Alloh dan juga tidak diampuni dosa-dosanya.
Timbul pertanyaan, kenapa hanya Rosululloh sajalah yang dijadikan sebagai contoh hidup ?, karena ia mempunyai akhlak yang mulia, sebagaimana Alloh katakan di dalam Alqur’an surat Al-qolam (68) ayat 4, yaitu :
وَاِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ
Artinya : Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berada pada akhlak yang mulia
Alloh memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw untuk mengikuti Millah Ibrohim, sebagaimana Alloh katakan di dalam Alqur’an surat An-nahl (16) ayat 123, yaitu :
ثُمَّ اَوْحَيْنَا اِلَيْكَ اَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ ِابْرَاهِيْمَ حَنِيْفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Artinya: Kemudian kami wahyukan kepadamu supaya kamu mengikuti millah ibrohim yang lurus dan tidaklah ia termasuk orang-orang yang musyrik
Oleh karena kita di perintahkan oleh Alloh untuk mengikuti nabi Muhammad, maka kita pun harus mengikuti Nabi Ibrohim, sebagaimana Nabi Muhammad diperintahkan oleh Alloh untuk mengikutinya.
Diantara millah (sikap, sifat, kelakuan atau ajaran) Nabi Ibrohim adalah selalu membenci dan memusuhi orang-orang kafir untuk selama-lamanya sampai ia beriman kepada Alloh saja, sebagaimana Alloh katakan di dalam Alqur’an surat Al-Mumtahanah (60) ayat 4, yaitu :
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِى اِبْرَاهِيْمَ وَالَّذِيْنَ مَعَهُ اِذْ قَالُوْا لِقَوْمِهِمْ اِنَّا بُرَءَاؤُ مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ اَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوْا بِاللهِ وَحْدَهُ اِلاَّ قَوْلَ اِبْرَاهِيْمَ لاَِبِيْهِ لَأَسْتَغْفِرَنَّ لَكَ وَمَا اَمْلِكُ لَكَ مِنَ اللهِ مِنْ شَيْءٍ رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَاِلَيْكَ اَنَبْنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ
Artinya : Telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada diri nabi ibrohim dan orang-orang yang bersamanya, ketika mereka berkata kepada kaumnya “sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa-apa yang kamu sembah selain Alloh, kami ingkari kamu, dan telah nyata antara kami dan kamu ada permusuhan dan kebencian untuk selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Alloh saja” kecuali perkataan ibrohim kepada bapaknya (yaitu) “ aku akan memintakan ampunan untukmu …”
Dan sifat nabi Ibrohim ini pun diikuti oleh nabi Muhammad, sebagaimana Alloh katakan di dalam Alqur’an surat Al-Fath (48) ayat 29, yaitu :
مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ وَالَّذِيْنَ مَعَهُ اَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَيهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُوْنَ فَضْلاً مِنَ اللهِ وَرِضْوَانًا
Artinya : Muhammad Rosululloh dan orang-orang yang bersamanya itu keras, tegas, tidak ada kompromi terhadap orang-orang kafir, saling kasih sayang terhadap sesama orang yang beriman, kamu lihat ruku’ dan sujud mereka itu mencari keutamaan dari Alloh dan keridhoan-Nya
Pada ayat tersebut Alloh menerangkan bahwa Nabi Muhammad itu bersifat keras, tegas, tidak ada kompromi terhadap orang-orang kafir dan saling kasih sayang terhadap sesama mereka.
Ada kesamaan antara sifat Nabi Muhammad dan Nabi Ibrohim. Dan itulah yang harus kita ikuti.
Kesimpulan / Tafsiran (Qs.3:31)
1. Bukti seseorang cinta kepada Alloh adalah mengikuti Rosululloh, jika tidak mengikuti Rosululloh, berarti ia tidak cinta Alloh
2. Dan orang yang mengikuti Rosululloh, maka Alloh akan mencintainya dan mengampuni dosa-dosanya