AL-JIHAD SUNGAI BAMBU

Selamat datang wahai manusia yang lemah, karena Alloh lah yang kuat

Sabtu, 27 Februari 2010

بسم الله الرحمن الرحيم

ISLAM VS DEMOKRASI

Segala puji milik Alloh pengatur alam semesta, sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhamad saw dan para pengikutnya yang setia sampai akhir zaman.

Islam adalah din yaitu undang-undang atau aturan hidup yang diterima oleh Alloh, Alloh berkata di dalam Alqur’an surat Ali ‘imron (3) ayat 19, yaitu :


19. Sesungguhnya din (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Siapa saja yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.

Pada ayat tersebut Alloh menjelaskan bahwa islam adalah din atau aturan hidup, maka orang yang aturan hidupnya islam berarti dialah muslim, sebaliknya jika ada orang yang aturan hidupnya bukan islam, maka ia bukan muslim. Dan orang yang din atau aturan hidupnya bukan islam, maka ia tidak akan pernah di terima oleh Alloh. Alloh berkata di dalam Alqur’an surat Ali ‘imron (3) ayat 85, yaitu :


85. Siapa saja mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan Dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.

Tentang demokrasi atau system banyak-banyakan, Alloh berkata di dalam Al-Qur’an surat Al-an’am (6) ayat 116, yaitu :


116. dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)

Pada ayat tersebut , Alloh memberikan peringatan kepada seluruh manusia khususnya bagi orang yang beriman, bahwa jika sesorang itu mengikuti kebanyakan orang atau system banyak-banyakan (demokrasi), maka system banyak-banyakan orang atau demokrasi itu pasti menyesatkan bagi orang yang mengikutinya, karena kebanyakan orang yang ada di bumi ini adalah orang yang tidak beriman, sebagaimana Alloh katakan di dalam Al-Qur’an surat Yusuf (12) ayat 103, yaitu :

وَمَا اَكْثَرُ النَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِيْنَ

Artinya : Dan kebanyakan manusia itu tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkannya

Dan kebanyakan orang itu hanya mengikuti prasangka belaka, sedangkan prasangka, duga-duga, atau akal-akalan itu tidak bisa mencapai kebenaran sedikitpun, sebagaimana Alloh katakan di dalam Al-Qur’an surat Yunus (10) ayat 36, yaitu :

žŸerguna untuk mencapai kebenaran[690]. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.

[690] Sesuatu yang diperoleh dengan prasangkaan sama sekali tidak bisa mengantikan sesuatu yang diperoleh dengan haq / benar

Dan orang yang mengikuti prasangka, duga-duga atau akal-akalan itu sama dengan fir’aun, karena fir’aun di dalam menentukan sesuatu yang benar itu dengan akalnya bukan dengan wahyu. Alloh berkata di dalam Al-Qur’an surat Al-mu’min (40) ayat 29, yaitu :

ÉQöqs)»tƒ ãNä3s9 à7ù=ßJø9$# tPöquø9$# z`ƒÌÎg»sß Îû ÇÚöF{$# `yJsù $tRçŽÝÇZtƒ .`ÏB Ĩù't/ «!$# bÎ) $tRuä!%y` 4 tA$s% ãböqtãöÏù !$tB öNä3ƒÍé& žwÎ) !$tB 3ur& !$tBur ö/ä3ƒÏ÷dr& žwÎ) Ÿ@Î6y ÏŠ$x©§9$# ÇËÒÈ

29. (Musa berkata): "Hai kaumku, untukmulah kerajaan pada hari ini dengan berkuasa di muka bumi. siapakah yang akan menolong kita dari azab Allah jika azab itu menimpa kita!" Fir'aun berkata: "Aku tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang aku pandang baik; dan aku tiada menunjukkan kepadamu selain jalan yang benar".

Padahal untuk menentukan mana yang benar dan mana yang salah adalah dengan Al-Qur’an bukan dengan akal-akalan, Alloh berkata di dalam Al-Qur’an surat (25) ayat 1, yaitu :

x8u$t6s? Ï%©!$# tA¨tR tb$s%öàÿø9$# 4n?tã ¾ÍnÏö6tã tbqä3uÏ9 šúüÏJn=»yèù=Ï9 #·ƒÉtR ÇÊÈ

1. Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar Dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam[1052],

[1052] Maksudnya jin dan manusia.

Maka orang yang mengikuti system banyak-banyakan atau demokrasi itu telah taqlid atau mengikuti sesuatu tanpa mengetahui dalilnya, sedangkan taqlid itu harom dan dilarang oleh Alloh swt, sebagaimana Alloh katakan di dalam Al-Qur’an surat Al-isro’ (17) ayat 36, yaitu :

Ÿwur ß#ø)s? $tB }§øŠs9 y7s9 ¾ÏmÎ/ íOù=Ïæ 4 ¨bÎ) yìôJ¡¡9$# uŽ|Çt7ø9$#ur yŠ#xsàÿø9$#ur @ä. y7Í´¯»s9'ré& tb%x. çm÷Ytã Zwqä«ó¡tB ÇÌÏÈ

36. dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.

Perlu di ketahui bahwa demokrasi itu berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu Demos dan Kratos, demos berarti rakyat dan kratos berarti kekuasaan. Berarti demokrasi adalah kekuasaan rakyat, padahal kekuasaan itu hanyalah milik Alloh swt, sebagaimana Alloh katakan di dalam Al-Qur’an surat At-taghobun (64) ayat 1, yaitu :

ßxÎm7|¡ç ¬! $tB Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# $tBur Îû ÇÚöF{$# ( ã&s! à7ù=ßJø9$# ã&s!ur ßôJysø9$# ( uqèdur 4n?tã Èe@ä. &äóÓx« 퍃Ïs% ÇÊÈ

1. bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi; hanya Allah lah yang mempunyai semua kerajaan dan semua pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Oleh karena kekuasaan itu hanya milik Alloh, maka kata yang yang tepat adalah Allohkrasi bukan demokrasi.

Itulah ayat-ayat Alloh yang menyatakan bahwa mengikuti system banyak-banyakan atau demokrasi adalah harom, karena jika kita mengikuti system demokrasi, maka :

1. menyesatkan bagi orang yang mengikutinya dari jalan Alloh (Qs.6:116)

2. tidak akan pernah bisa mencapai kebenaran sedikitpun, karena memakai akal-akalan bukan wahyu (Qs.10:36)

3. Termasuk golongan fir’aun yang akan masuk neraka (Qs.40:29)

4. Termasuk orang yang taqlid yang menandakan dirinya bodoh dan goblog (Qs.17:36)